Perbedaan sablon digital dan manual sering ditanyakan seseorang saat ingin membuat desain custom untuk berbagai keperluan. Misalnya saat membuat kaos seragam sekolah, kaos komunitas, touring dan lain sebagainya.
Dunia percetakan sablon memang mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan majunya teknologi. Terdapat banyak sekali teknik menyablon yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan akan kebutuhan sablon tersebut.
5 Perbedaan Sablon Digital Dan Manual
Teknik sablon yang populer di tengah masyarakat sekarang ada 2, yaitu dengan cara manual yang sudah ada sejak jaman dahulu dan digital. Sablon digital ini lebih mengandalkan teknologi yakni dengan printer khusus dan tinta khusus tekstil yang disebut mesin DTG.
Jika Anda penasaran mengenai perbedaan sablon digital dan manual, simak uraiannya berikut ini:
Proses pembuatan sablon
Perbedaan yang paling mendasar adalah pada proses pembuatannya yang benar-benar tidak sama. Kalau pada proses pembuatan kaos digital maka kaos di print dengan menggunakan printer DTG. Printer ini menggunakan teknologi head printer tipe Piezo dengan tinta khusus sablon tekstil.
Perbedaan sablon digital dan manual juga terletak pada waktu pengerjaannya. Proses yang dilakukan pada kaos sablon digital terbilang lebih singkat karena bisa langsung di print ke kaos tersebut. Sementara proses pembuatan sablon manual harus menggunakan alat bantu seperti film sablon dan screen untuk mencetaknya ke media yang ingin di sablon.
Pada umumnya proses pembuatan sablon manual ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sablon digital. Demikian juga untuk mengerjakannya membutuhkan keahlian khusus yang harus dipelajari, terutama dalam mencampur warna dan membuat filmnya.
Pengalaman dan keterampilan juga merupakan perbedaan sablon digital dan manual yang sangat mudah dikenali. Pada sablon manual, apabila terjadi satu kesalahan, maka proses sablon akan diulang lagi dari awal, dan bukan tidak mungkin membutuhkan peralatan baru jika terjadi kerusakan.
Berbeda dengan sablon digital, jika terjadi satu kesalahan tidak perlu mengulang kembali dari awal. Bahkan prosesnya juga lebih sederhana karena hanya mengoperasikan printer dan komputer aja. Tidak memerlukan peralatan baru seperti pada proses manual.
Biaya yang Dikeluarkan
Perbedaan sablon digital dan manual Selanjutnya adalah biaya yang harus dihabiskan untuk prosesnya. Kedua proses ini mempunyai keuntungan dan kekurangan masing-masing yang dapat menjadi pertimbangan saat hendak memilihnya.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat sablon manual pada satu bahan pakaian akan lebih mahal jika dibandingkan dengan sablon digital. Namun jika jumlah pesanan atau barang yang hendak di sablon dalam jumlah yang besar maka harganya akan jauh lebih murah.
Hal ini masuk akal dan merupakan salah satu perbedaan sablon digital dan manual yang terlihat dengan jelas. Karena tidak peduli seberapa banyak pakaian atau media lain yang ingin disablon maka harus menyiapkan tinta dengan jumlah yang sama.
Baik untuk 1 baju ataupun 100 baju sekalipun, tetap harus menyiapkan tinta sejumlah warna yang dibutuhkan. Ditambah lagi untuk membuat sablon manual harus menyiapkan layer, dan lain sebagainya sehingga biayanya akan dihitung per warna.
Perbedaan sablon digital dan manual, juga dalam hal pengerjaan karena digital relatif lebih cepat karena persiapannya tidak memakan banyak waktu. Hanya saja biaya modal awalnya lebih besar karena harus membeli printer dan komputer. Demikian juga dengan biaya perawatan kedua alat tersebut.
Ukuran Desain
Bagi Anda yang sering membutuhkan sablon dengan media yang lebih luas tentunya lebih recomended saat menggunakan sablon manual. Karena area desain atau dimensi yang dapat diprint atau dicetak di layar tentunya lebih terbatas saat menggunakan teknik digital.
Hal ini disebabkan sablon digital sangat tergantung pada dimensi printer yang digunakan untuk mencetak kaos. Perbedaan sablon digital dan manual inilah yang kerap menjadi pertimbangan saat hendak media yang besar seperti spanduk.
Proses cetak sablon manual cukup leluasa dalam ukuran layarnya karena dapat mencapai 40 x 50 cm. Sehingga dapat diandalkan untuk mencetak gambar dalam ukuran yang besar sesuai keinginan. Hal ini masuk akal karena ukuran screen dapat dibuat secara custom.
Kompleksitas Desain Sablon Perbedaan Sablon Digital dan Manual
Ketidakaamaan selanjutnya adalah kompleksitas pada desain yang digunakan. Sablon manual lebih leluasa karena hampir tidak ada desain yang tidak dapat disablon dengan teknik ini. karena tidak adanya keterbatasan ukuran printer.
Namun untuk mencetak foto dengan kualitas yang sama, membutuhkan keterampilan pegawai sablon manual yang melakukannya. Selain itu juga dipengaruhi oleh jenis dan kualitas tinta sablon yang digunakan.
Ketidakaamaan juga dapat dilihat dari hasil dari prosesnya. Pada sablon digital hasil pencetakan akan persis sesuai file desain yang diberikan. Sementara untuk pencetakan sablon manual tidak tergantung pada kualitas file saja.
Jenis Bahan yang Disablon Perbedaan Sablon Digital dan Manual
Jenis bahan media yang akan disablon manual tidak hanya lebih fleksibel dari sisi ukuran saja, namun juga jenis bahannya. Biasanya yang mempengaruhi bisa tidaknya bahan tersebut disablon bukan karena teknik manualnya melainkan karena jenis tinta yang digunakan.
Hal yang satu ini juga kerap menjadi bahan pertimbangan konsumen. Karena, sablon digital tergantung pada mesin yang sudah dirancang untuk tinta dan bahan tertentu. Sehingga umumnya ketika menginginkan hasil yang bagus, sebaiknya menggunakan bahan kaos yang 100 persen dari kapas.
Kualitas Warna Sablon
Mengenai kualitas warna dari sablon sendiri tergantung kepada banyak faktor yang mempengaruhinya. Contohnya adalah jenis tinta yang digunakan pada masing-masing teknik, baik teknik digital maupun manual.
Meskipun tinta sama-sama menjadi faktor penentu kualitas hasil sablon, namun tetap saja bahwa beda kedua metoder ini terletak pada kualitas cukup banyak pada kualitas. Pada sablon manual selain tinta, kualitas juga dipengaruhi oleh keterampilan pengrajin yang mengerjakannya.
Sementara kualitas pada sablon digital dipengaruhi oleh jenis tinta dan printer yang digunakan untuk mencetak gambar. Keterampilan dari tukang sablon yang diandalkan adalah dalam mengatur desain dan letak kaos agar hasilnya sempurna saat susah dicetak.
Umumnya juga terletak pada ketebalannya Hasil cetakan dari sablon digital memiliki ketebalan tinta yang lebih tipis dibandingkan sablon manual. Karena tingkat ketebalan sablon manual dapat diatur secara custom sesuai dengan keinginan.
Itulah sebabnya seringkali warna dari cetakan sablon manual terlihat lebih tebal dan terang daripada hasil sablon digital. Sehingga kalau ingin kualitas terbaik untuk cetak masal lebih dianjurkan menggunakan sablon manual.
Daya Tahan
Yang terakhir adalah dari sisi daya tahan. Hal ini seringkali menjadi bahan pertimbangan saat ingin membuat kaos seragam atau pakaian yang digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Ada yang berpendapat bahwa sablon manual lebih awet dan tidak lekas pecah atau pudar saat sudah digunakan. Namun ada juga yang mempunyai pendapat berkebalikan. Faktanya kedua-duanya dapat bertahan lebih lama asalkan menggunakan bahan kaos, tinta dan teknik proses sablon yang tepat.
Demikianlah perbedaan sablon digital dan manual yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Anda. Sehingga dapat memutuskan dengan tepat sesuai dengan kegunaan dan keinginan serta tujuan dari sablon tersebut.