Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia terdiri dari gugusan pulau-pulau. Membentang dari Sabang di ujung Barat Sumatera hingga Merauke di ujung Timur Papua. Dihuni lebih dari 360 suku bangsa, Maka Indonesia kaya akan keragaman adat, budaya dan tradisi. Salah satunya pakaian adat Indonesia.
Banyaknya suku bangsa di indonesia maka semakin banyak jumlah keragaman pakaian adat. Sebut saja, baju Ulee Balang di Aceh, Ulos di Sumatera Utara, baju kurung Tanggung di Jambi, pangsi di Banten, Kebaya di Jawa Barat, baju Bodo di Sulawesi Selatan dan masih banyak pakaian adat lainnya di seluruh nusantara ini.
Sebagai warisan turun temurun, pakaian adat adalah simbol budaya dan karakter suku bangsa yang sarat akan nilai seni, budaya dan kearifan lokal. Dengan cara melestarikan pakaian adat tersebut, maka nilai-nilai luhur tersebut akan tetap terjaga dan generasi muda hargai. Meski tidak bisa memungkirinya, tantangan terbesar melestarikan pakaian adat yaitu adanya kesan bahwa pakaian adat hanya untuk upacara adat dan kuno.
Cara Melestarikan Pakaian Adat
Ada beragam cara melestarikan pakaian adat, antara lain yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan pakaian adat sebagai salah satu seragam bagi pelajar. Upaya ini ditempuh guna memperkenalkan dan melestarikan pakaian adat mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Namun upaya melestarikan pakaian adat, merupakan tanggung jawab bersama dengan cara tersebut maka akan menimbulkan rasa bangga dan menghargai pakaian adat yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Lalu Bagaimana cara untuk melestarikan pakaian adat? Berikut adalah beberapa caranya dalam melestarikan pakaian adat yang dapat dilakukan diantaranya:
Mulai Memperkenalkan di Rumah
Cara melestarikan pakaian adat bisa diawali oleh anggota keluarga di rumah. Dengan memperkenalkan beragam pakaian adat daerah, ciri-ciri khusus dan pembuatannya, sehingga lambat laun akan tertanam rasa memiliki dan bangga dengan pakaian adat di Indonesia.
Melalui Pendidikan Budaya
Dengan pendidikan budaya, dapat berbagai pengetahuan sehingga generasi muda dapat mengetahui nilai-nilai dan makna yang terkandung di setiap pakaian daerah. Baik di sekolah, kunjungan museum, menyelenggarakan lokakarya tentang pakaian adat.
Mencari Tahu Keunikan Pakaian Adat
Dengan mempelajari keunikan setiap pakaian adat daerah jadi bisa membedakan asal pakaian, ciri khas yang dimiliki, penggunaan serta pemakaiannya. Jadinya akan menambah wawasan dan rasa tanggung jawab untuk melestarikan warisan budaya ini.
Mempergunakan pada Acara Khusus
Cara melestarikan pakaian adat adalah dengan memperkenalkan pakaian adat pada khalayak seperti mengenakan pakaian adat di acara pernikahan, upacara adat, acara budaya
Bergabung dengan Komunitas Budaya
Melalui komunitas yang peduli pada pelestarian budaya, dapat berbagi pengetahuan, menyampaikan gagasan upaya melestarikan pakaian daerah. Dengan komunitas budaya dapat mengadakan berbagai pameran budaya, acara fashion show untuk mempromosikan pakaian adat.
Mendukung Industri Kreatif Lokal
Perlunya dukungan bagi industri kreatif agar dapat berperan dalam melestarikan pakaian adat. Dengan dukungan penuh bagi industri kreatif lokal selain dapat membuka peluang ekonomi lokal juga mempromosikan pakaian adat.
Mengadakan Pelatihan Membuat Pakaian Adat
Dengan cara memberi pelatihan membuat pakaian adat, tidak hanya memperkenalkan saja tapi akan terjadi kesinambungan keberadaan pakaian adat. Sehingga kelestarian pakaian adat masih dapat terjaga dan diwariskan pada generasi penerus.
Memperkenalkan ke Luar Negeri.
Melestarikan pakaian adat dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan ke luar negeri. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi komunikasi seperti membuat konten kreatif. Mengelar acara budaya dan kesenian di luar negeri.
Pakaian adat adalah salah satu wujud dari keragaman budaya Indonesia dan menjadi identitas yang membedakan dengan bangsa lain di dunia. Bagaimana cara melestarikannya, tentu menjadi tanggung jawab bersama, agar budaya tradisonal tidak lenyap ditelan zaman.
Namun tidak bisa dipungkiri, derasnya arus modernisasi berdampak ke berbagai bidang termasuk budaya. Gejala masuknya pengaruh modernisasi pada bidang budaya dapat ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh budaya luar sehingga lambat laun budaya asli akan tertinggal. Bahkan tidak dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.